appsimedan.com – DPD APPSI Kota Medan, Sumatera Utara, Sebanyak 200 pedagang pasar mengikuti seminar Digitalisasi Pembayaran dan Pembiayaan yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara bekerja sama dengan DPW APPSI Sumut. Acara berlangsung pada Senin (08/12/2025) di Aula Kuala Deli, Kantor Perwakilan BI Provsu, Jalan Balai Kota No.04 Medan.
Kegiatan ini dihadiri jajaran pengurus APPSI mulai dari Ketua Harian DPW APPSI Sumut Samsul Bahri Purba, Ketua DPD APPSI Kota Medan Muhammad Siddiq, Sekretaris M. Singgit Soeharto, Bendahara Yulia Safni, serta seluruh anggota APPSI dari berbagai wilayah.
Acara dibuka dengan menyanyikan Indonesia Raya dan pembacaan doa, kemudian dilanjutkan sambutan dari Samsul Bahri Purba. Dalam penyampaiannya, ia mengajak seluruh pedagang untuk siap bertransformasi digital melalui pemanfaatan Aplikasi SIAPIK.
“Dengan adanya seminar ini, kami berharap para pedagang dapat mempelajari cara pencatatan keuangan digital menggunakan SIAPIK, dan dapat mempraktikkannya di pasar masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sumut Rudy Brando Hutabarat menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme APPSI dalam mendukung program digitalisasi pasar.
“Kami sangat senang APPSI hadir untuk mempelajari SIAPIK. Program ini diharapkan membantu pedagang lebih tertib mengelola keuangan dan memudahkan transaksi non-tunai dengan konsumen,” ucapnya.
SIAPIK, Alat Bantu Pencatatan Keuangan Digital untuk UMKM
Pada sesi materi utama, Manager BI Sumut Fika Habina memperkenalkan SIAPIK (Sistem Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan). Aplikasi gratis ini dirancang untuk membantu pedagang pasar dan UMKM dalam mencatat transaksi usaha secara digital.
Manfaat SIAPIK bagi pedagang antara lain:
-
Membuat laporan laba rugi, arus kas, dan posisi keuangan otomatis
-
Meningkatkan transparansi dan efisiensi bisnis
-
Mempermudah akses pembiayaan perbankan
-
Menjadikan usaha lebih profesional dan kredibel
-
Mendukung pedagang naik kelas dalam era digital
Tujuan program sosialisasi SIAPIK:
-
Meningkatkan literasi keuangan UMKM
-
Mempermudah pencatatan transaksi harian secara digital
-
Menghasilkan laporan keuangan standar untuk pengajuan kredit
-
Mendorong akses pembiayaan bagi pedagang pasar
-
Menguatkan digitalisasi UMKM agar tetap kompetitif
QRIS, Sistem Pembayaran Modern yang Wajib Dimiliki Pedagang
Materi berikutnya disampaikan oleh Angsoka Paundralingga (Asisten Direktur BI) yang memperkenalkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai standar nasional pembayaran digital berbasis QR.
QRIS dikembangkan untuk menghadirkan transaksi yang Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Andal (CEMUMUAH).
QRIS menjadi game changer pembayaran digital karena:
-
Menjadi pintu masuk UMKM ke ekosistem digital
-
Memfasilitasi berbagai metode pembayaran online & offline
-
Membuka akses layanan keuangan seperti pembiayaan & investasi
-
Mendukung konektivitas pembayaran antarnegara menggunakan mata uang lokal
“Merchant cukup memiliki akun di salah satu PJP berizin BI, lalu sudah bisa menerima pembayaran dari aplikasi manapun. Jadi, ayo pakai QRIS!” ajak Angsoka.
Harapan dan Komitmen APPSI ke Depan
Sekretaris DPD APPSI Sumut Harmudya Putra menyampaikan harapan agar BI tidak hanya fokus pada digitalisasi, tetapi juga membantu persoalan permodalan pedagang pasar.
“Permasalahan di pasar bukan hanya digitalisasi, tapi juga modal. Kami berharap BI dapat memfasilitasi dan membimbing pedagang dalam akses pembiayaan,” ucapnya.
Ketua DPD APPSI Kota Medan Muhammad Siddiq menambahkan bahwa pelatihan ini menjadi bekal penting bagi anggota untuk meningkatkan sistem pengelolaan keuangan yang lebih rapi dan modern.
“Kami berterima kasih kepada Bank Indonesia atas pembinaan ini. Kami akan menyampaikan ilmu yang didapat kepada pedagang lain agar manfaatnya lebih luas,” tutup Siddiq.
Penutup
Lewat pelatihan ini, BI dan APPSI SUMUT menegaskan komitmen untuk mendorong digitalisasi pasar tradisional, menghadirkan akses keuangan yang lebih mudah, dan membantu pedagang naik kelas melalui SIAPIK dan QRIS. Diharapkan seluruh peserta pelatihan dapat menerapkan teknologi ini di pasar masing-masing, sehingga omzet meningkat, pencatatan lebih tertib, dan peluang pembiayaan semakin terbuka luas.













